Skip to main content

cerita bosan sehari

Halo, dan kali ini saya akan post tentang cerita bosan. Dan adapung kesamaan nama tokoh atau karakter dan nama tempat yg sama, sebenarnya itu memang disengaja. Dan karna cerita ini membosankan, lebih baik kalian tidur. Terima kasih dan selamat baca.
            Dering alarm handphone membangunkanku. Aku terbangun dari tidurku yang hangat dan nyenyak. Hari ini aku bersiap untuk menonton film, bersama kawanku bintang dan Irma. Irma berjanji akan membawa adiknya. Adiknya yg masih sekolah di smp 216, adiknya yang bernama Rani akan ikut menonton film bersama kami. Film yg akan kami tonton adalah The Raid, film yang sangat keren dan full action.
            Aku dan teman ku bintang sudah kumpul di tempat yg sudah dijanji kan. Tinggal menunggu mereka yg belum datang. Aku mengobrol sedikit banyak untuk menghabiskan waktu. Tidak lama kemudian Irma pun datang bersama adik nya. Adiknya yang cantik, manis,  dan mempunyai daya tarik sendiri kepada ku. Biarlah, biar lebih muda dari aku, biar. Agak lama kami berada di tempat berkumpul. Menunggu untuk seseorang lagi.
            Teman sudah di beritahu akan berangkat setelah solat jumat. Lalu untuk mengisi kebosanan, kami pergi kerumah teman bernama Rizal, disana aku dan temanku diberi air. Setelah beberapa lama, aku, rizal, dan bintang pun solat jumat, tidak dengan mereka Irma dan Rani. Setelah selesai solat, mereka sedang asik mengobrol. Dan karna diluar panasnya sampai 32o. kami di perbolehkan masuk rumahnya rizal. Banyak mengobrol bersama lagi untuk habiskan waktu untuk menunggu sebagian mereka, mereka Rangga, Dimas, dan Eko.
            Aya adalah keponakannya Rizal, masih balita dan masih lucu-lucu nya. Kasian temanku si bintang, dia banyak disuruh berbuat sesuatu agar si Aya puas. Ohh untunglah diriku. Aku keluar masuk rumah, cemas, kapan mereka datang. Agar kami semua bisa segera pergi menonton. Tapi tidak berapa lama kemudian mereka datang. Mereka juga ikut masuk kerumahnya rizal. Minum dan makan sedikit, lalu siap2 untuk pergi. Kesana menuju jalan gatot subroto.
            Sejujurnya saya senang bisa bersama mereka, Rani. Sejujurnya, oh uangku habis karena itu. Sejujurnya saya ingin lebih dari sekarang ini oh Rani. Agak lama kami berada dijalan, karena banyak nyasar nya. Tapi tidak seterusnya nyasar. Karna nyatanya saya ada disini sedang nge post.
            Pukul 15.30 kami sampai disana. Tempatnya keren dan nyaman. Kami akan menonton film yg ditayangkan jam 17.05. masih ada waktu 1.5jam untuk bersenang-senang. Ah aku lapar. Aku ajak mereka makan di hokben. Restoran jepang yang buat bintang kesel. Sebelumnya aku dan eko danlainlain solat ashar terlebih dahulu. Agar hati menjadi tenang. Sudah selesai solat, kami balik ke tempat makan tadi. Makan agar perut kembali kenyang.
            Sudah hampir jam 5 sore. Aku bersama yang lain balik lagi ketempat kami akan nonton. Sebelum masuk kedalam, aku bertemu temanku Zaki Harahap yg sekolah di Global Islamic School. Dia yang ganteng dan kaya, semakin menjadi saja. Dia yg tidak sombong dan tidak lupa dan tidak malu punya teman sepertiku, terima kasih oh Zaki.
            Aku masuk kedalamteater tersebut. Masuk dan menunggu film yg akan diputar. Aku tidak menyangka ada film Indonesia yg sebagus ini, walaupun hanya bermain di dalam satu apartemen, tapi mereka sangat berhasil menghibur kami semua, dengan adegan yg penuh dengan action nya. Wajarlah bila The Raid banyak menerima penghargaan. Aku juga ikut bangga.
            Aku keluar dari dalam teater pukul 18.30. kami langsung menuju kembali kerumah. Menyusuri jalan malam yg dingin dan mulai sepi. Ingin aku tetap diluar menemani bulan yg sedang purnama dan bersama teh hangat yg manis. Pulang lagi bersama mereka oh Rani. Kira-kira hanya butuh waktu 25menit untuk kembali lagi ke Rawamangun.
            Sekarang aku sudah sampai lagi ke tempat Irma dan Rani, tidur dan tinggal. Dirumah nya. Bintang sudah terlebih dahulu pamit pulang. Aku masih bersama mereka Rangga, Eko, Dimas, dan Rizal. Dan tidak lama kemudian kami bosan, ingin pulang. Aku pulang bersama sweater yg diberi pinjam oleh Irma. Oh kenapa engkau baik kepada ku? Apa karna sudah memberimu pulang? Aku harap bukan karna itu dan juga bukan karna terpaksa atau kasihan, lebih baik karna dari hatimu sendiri, jujur engkau ingin pinjami itu.
            Aku pulang dan berpisah ditengah jalan dengan mereka yg juga ingin pulang. Seiring dengan motor melaju aku selalu melihat bulan purnama itu. Entah kenapa aku berpikir ke dia? Memang, memang kau punya banyak yg aku ingin. Tapi, apa kau mungkin juga sebaliknya kepada ku? Apakah aku punya banyak yg engkau inginkan?
           
            Semacam kasih sayang yg kuberikan pada mu, meski tidak sehebat matahari untuk dunia. Inilah kasih sayang yg ku ikhlaskan pada mu, meski tidak semewah sebagaimana orang lain, oh hanyalah kepada mu, oh hanyalah untuk mu. Inilah kasih sayang yg ku pasrahkan pada mu, dengan tanpa peduli, bagaimana engkau membalas, oh hanyalah kepada mu, oh hanyalah untuk mu. THE PANASDALAM-
            Malam ini aku bersama bulan purnama dan langit yg bersih tanpa bintang-bintang. Aku ditemani oleh teh hangat dan semacam sweater. Laptop yg tetap menyala ketika aku buat ini. Memikirkan engkau. Memikirkan aku juga. Banyak soal dengan pertanyaan “kenapa?” yg ada di otak ku sekarang. Memikirkan “bagaimana”. Tak terhitung kata andai yg sudah kucetuskan.Tapi aku hanya merenung, merenung tak jelas. Ingin melewati ambang batas khayalan. Ingin ini, ingin itu. Oh tuhan sesungguhnya masa-masa remaja itu sangatlah penting dan mengasikan.

-tulisan ini dibuat pada tanggal 06 maret 2012 masehi

Comments