-10 tahun kemudian- Kriiiiiiing kriiiiiing, bel rumah Irza berbunyi dua kali. Irza mengecilkan volume tivi nya dan memakan sedikit snack ringan yang ada di atas meja ruang nontonnya. Kriiiiiing. Bel rumahnya kembali bunyi lagi. “iya tungguuu” Irza pun segera membuka pintu dan keluar. Didepan pintu rumah Irza ada seorang kurir paket menunggu. Pakaiannya lusuh seperti seragam yang setiap hari dipakai nya. Membawa motor berwarna hitam dengan mesin yang masih menyala. Seperti akan pergi lagi ketempat lain dengan cepat.
Diciptakan untuk secepat-cepatnya dilupakan...