Bukankah ini romantis? Suara
mesin kendaraan bersautan di kejauhan, roda-roda memperkosa jalan aspal, dan
para tukang sapu jalanan mulai mondar-mandir membersihkan daun-daun gugur
semalam. Mereka sedang sibuk, tidak mempedulikan yang lain, tapi aku disini.
Melihat keindahan Tuhan. Melihat anugrah Tuhan. Melihat mu.
Dari 8 milyar penduduk bumi, dan
trilyunan benda langit, aku adalah salah satu dari mereka yang menyukai mu,
mencintai mu. Aku adalah wakil dari spesies manusia, adalah wakil dari Indonesia,
wakil dari Jakarta, aku adalah wakil dari diriku. Aku suka kamu.
Untuk saat ini saja, aku ingin
agar kamu tahu dan agar kamu bahagia, bahwa dari banyak laki2 dan perempuan,
dan lansia, dan balita, ada seseorang yang mencintai mu. Sialnya, aku bersaing
dengan Tuhanmu dan orang tua mu. Entah kau bisa memilih yang mana. Tapi sama
halnya dengan aku mencintai diriku sendiri, didalam nya adalah ada kamu. Aku
mencintai diriku sama dengan aku mencintai mu.
Malam sedang bekerja sama dengan
bulan. Dingin berkontribusi di udara. Dan para tikus got mendukung ku agar
mereka tidak keluar saat ini ketika aku sedang menyatakan cinta. Bahwa,
nyatanya aku menyukai mu.
Dan bagaimana tanggapan mu
tentang yang baru saja aku katakan? Tidak perlu kamu pikirkan sekarang. Masih ada
esok untuk jawaban, atau lusa, atau sebulan, atau lupa. Kamu boleh istirahat
sekarang. Tidurlah. Aku ingin kamu selalu sehat agar aku selalu bisa melihatmu,
agar hatiku senang karena mu. Tapi kamu harus ingat, aku adalah salah sekian
dari banyak makhluk hidup yang menyukai mu. Aku suka kamu yang segera menjadi
cinta kamu. Mungkin 2 detik lagi. Ya, sekarang aku cinta kamu.
Comments
Post a Comment