Untuk: Di Guna
Aku sudah menerima surat dari mu
Di, aku tidak tahu bahwa kau sampai sebegitunya kepada ku. Mungkin ketika itu
aku memang merasa ada yang aneh dari dirimu, tapi aku tidak mau terlalu
berharap berlebihan. Di, kau harus juga merasakan seperti diriku. Kebingungan
menebak perasaan seseorang yang bisa saja kau salah duga. Yang dapat
mengakibatkan duka.
Aku sangat menghormati dan
menghargai mu. Terlebih, bahwa kau mau-maunya sampai menyayangi ku. Aku sangat
tidak percaya pada awalnya, karena aku termasuk orang yang perlu pembuktian.
Tetapi ketika hari berlalu, dan minggu menjadi bulan, kau membuktikannya Di.
Aku mempercayai mu. Tapi kelanjutannya apa? Kau membuat ku semakin bingung. Kau
terlalu penakut. Bahkan untuk menjadi dirimu sendiri. Tapi aku tidak bilang
kalau kau sudah menjadi orang lain. Kau menjadi berbeda, ketika bersama ku,
ketika menatap ku.
Sebelumnya aku ingin berterima
kasih kepada mu, atas apa yang sudah kau lakukan pada ku, jerih payah mu, dan
menerima kenyataan aku yang seperti ini sekarang. Di, tidak semua yang kau
lakukan itu salah. Semua orang itu baik. Dan kau membuktikannya. Kau selalu
berharap aku bisa senang karena mu. Ya, Di, aku memang senang. Jujur saja.
Apalagi ketika mungkin kau sudah menerima kenyataan aku sedang dekat dengan
orang lain.
Di, perlu aku katakan, jikalau
malam itu kau berbicara kepadaku tentang apa arti cinta dan kasih. Tentang
bagaimana kalau kita saling terikat hubungan yang dinamakan berpacaran. Tentang
bagaimana takdir dan nasib kita dimasa depan. Aku tidak akan mau
membicarakannya. Karena, kau mungkin tahu.
Aku tidak mencintai mu Di.
Sedikitpun.
Hubungan kita hanya sebatas
teman. Tidak mungkin lebih dari itu, aku sudah nyaman dengan mu jika status
kita adalah pertemanan, atau sebagai sahabat juga boleh. Tapi Di, tolong kau
jangan kecewa. Aku sungguh-sungguh tidak bermaksud ingin mengecewakanmu. Kau
sangat baik. Dan kau akan mendapatkan seseorang yang juga baik pada mu.
Di, dan ketika hari itu, hari
dimana aku bertemu dengan orang lain, kau tahu? Dia ternyata membuat ku lebih
nyaman dengan cepat. Dengan perhatiannya dia, dengan kasih sayang yang dia
berikan, dan dia memperlakukan aku sangat istimewa, yang selalu saja dapat
membuat ku terkagum. Perlahan, dia membuat aku untuk menimbulkan rasa suka ku
padanya. Dia memberiku kepastian Di. Dan dia memberi harapan pada ku. Di, dia
orang yang baik. Mungkinkah kau mau mengenalnya juga?
Di, aku tidak tahu rasanya, kau
mungkin senang melihat aku yang juga senang, tapi tidak sepenuhnya kau senang
kan? Aku tahu. Kau pasti juga merasakan sakit yang mendalam. Aku minta maaf Di.
Aku tidak bermaksud berlaku jahat pada mu. Tapi Di, aku senang ketika aku
bersama dia. Aku merasa aman, aku merasa nyaman. Aku mohon kau mengerti lah.
Sekarang, kau sudah lihat aku
tersenyum disampingnya. Aku bahagia. Kau bilang kau akan bahagia juga ketika
melihatku bahagia, kan? Begitukah makna cinta menurut mu? Merelakan apa yang
kau cintai? Kini kau kekal Di, bila kau berpegang pada pendirian mu. Kau
selamat.
Di, mungkin masih banyak yang ingin
kau sampaikan kepada ku dan aku sampaikan pada mu. Tapi boleh aku minta tolong
pada mu? Untuk beberapa hari, atau bulan, atau tahun kedepan, tolong jangan
menghubungi ku terlebih dahulu, sebelum aku menghubungi mu. Bisakah kau lupakan
aku sebentar saja? Sebentar yang cukup lama. Kau perlu mengusahakan untuk
selalu tidak memikirkan ku. kau masih mempunyai banyak hal yang harus
dipikirkan selain aku. Dan kau pasti akan terbiasa dengan itu, dengan tanpa
kehadiran ku di khayal mu.
Terima kasih Di, atas apa yang
sudah kau berikan kepada ku sebanyak ini. Kau tidak mungkin melupakan ku,
begitu juga aku kepada mu. Tapi tolong. Lupakan lah.
Ch 26-12-2015
O_O
ReplyDeleteini lanjutan cerita sebelumnya ndah, yang "sakitkah Gun?"
Delete