Sejak
pukul tujuh malam aku sudah dipajang dan dipamerkan di atas meja, aku lihat
orang-orang sudah mulai berdatangan, satu persatu memasuki ruangan dengan
senyum yang mengembang, masing-masing memakai pakaian yang berwarna-warni
seolah-olah seperti sebuah coklat M&M, kemasan mereka juga manis dan
menarik, namun isi dalam dirinya tidak. Mereka sangat pintar dalam
menyembunyikan perasaan, saling menipu kepada lawan bicara dan orang-orang yang
dikenalnya. Mungkin agar mereka merasa tenang bahwa orang lain tidak mengetahui
perasaannya yang tersembunyi. Sebelum mereka masuk lebih dalam tentang obrolan
yang mengungkapkan kenyataan yang mengejutkan, terlebih dahulu harus mencoba
diriku terlebih dahulu. Satu persatu mereka mencicipi, sekadar nyangkut di gigi
sampai mengganjal lapar.
Lihat itu, penciptaku mulai berkeliaran
ke setiap sudut ruang, menyapa satu persatu dari mereka, memberi salam atau
sekadar bertanya kabar. Basa-basi biasa seorang yang sedang senang hatinya,
mengadakan pesta dan mengundang teman-teman sepergaulannya. Hanya orang-orang
terpilih yang bisa ada di sini, sedangkan aku juga adalah yang terpilih. Semua
yang ada di dalam ruangan ini adalah yang terpilih, orang-orang pilihan,
benda-benda pilihan, bunga-bunga pilihan, termasuk obrolan pilihan serta
kebohongan-kebohongan pilihan.
Yang pertama kali datang adalah Mona
perempuan berambut pendek, berkulit putih terawat, berbaju hitam dengan corak
polkadot putih, dan celana panjang hitam. Dia sangat menyukai hal-hal yang
berbau seni seperti lukisan abstrak dan sureal atau skulptur dan patung yang
sangat sulit dimengerti bagi orang awam. Dia sering terlihat berdua bersama
pria berbaju putih dan bercelana merah, ketika ia berjalan persis seperti
bendera Polandia berkibar. Tubuhnya yang kurus malah menjadi daya tarik
tersendiri bagi Mona. Eric, begitu orang-orang menyapanya. Tiga tahun berkuliah
di Universitas terbaik dunia tak membuat dia menjadi tinggi hati, dia selalu
menyapa orang-orang yang dikenal. Ketika pertama disapa oleh Eric, Mona mulai
tertarik untuk mengenalnya lebih jauh kemudian dari saling sapa mulai lanjut ke
saling cinta. Ah, biarkanlah Mona dan Eric menikmati khayal-khayal cinta yang
memabukan, toh nanti mereka akan berpisah. Sama seperti diriku yang nantinya
akan dipisah-pisah.
Penciptaku membelah diriku,
pertama-tama dari kaki, kemudian mulai menjajakannya ke teman-temannya. “Silakan
nikmatilah” dia menawarkan diriku ke teman-temannya.
Kalau pasangan yang yang berambut
biru dan hitam itu adalah pasangan yang baru berumur dua bulan. Sedang
hangat-hangatnya. Apapun dijadikan obrolan oleh mereka, Ayu dan Rizal. Gaya
berpacaran mereka aneh, mungkin agak kekanak-kanakan yang berpikiran
kedewasa-dewasaan, saling memanggil ayah atau bunda kepada pasangannya. Oh
tolonglah, kalian berdua masih berpacaran. Dan apakah kalau kalian berdua sudah
tidak menjalin hubungan lagi atau bahasa “dewasa”nya bercerai, kalian saling
memanggil duda atau janda begitu? Aku tahu mereka berdua sedang asik
membicarakan penciptaku yang tidak pernah mendapatkan kekasih. Untuk kalian
berdua, ketahuilah bahwa untuk menemukan belahan jiwa yang dicintai tidak
semudah mengatakan “aku cinta kamu” melalui pesan singkat dan pendekatan
beberapa hari. Dan bila dari keduanya tidak timbul benih-benih cinta yang
saling mengasihi, maka tidak akan terjalin pula hubungan yang diidamkan.
Satu
dari mereka mengambil sebagian dari diriku. Dipotong, dikunyah, lalu ditelan.
Kemudian setengah dari diriku yang diambil, disisakan diatas piring bersama
garpu.
Kalau mereka berdua yang duduk di
sofa juga sedang berpacaran, berbicara mengenai angan-angan di masa depan nanti
apabila mereka berdua menikah dan menjadi keluarga yang maha asik, yang sudah
dicekoki konstruksi sosial masyarakat bahwa suami harusnya begini, begini,
begini, dan istri harusnya begitu, begitu, begitu. Renny dan Damar telah
berpacaran selama lima tahun. Mungkin mereka cocok. Atau mungkin tidak. Aku
melihat ketidak-betahan di mata Damar ketika bersama Renny. Matanya seringkali
berputar-putar mencari wajah baru perempuan lain, lima tahun memang waktu yang
membosankan bersama perempuan yang selalu berandai-andai. Tapi ketika menikah nanti,
apakah kamu tidak akan bosan bersama perempuan yang sama selama hampir seumur
hidup kamu? Mungkin karena itu perceraian bukanlah sebuah tindakan ilegal untuk
dilakukan.
Yang
dilihat Damar adalah seorang perempuan ceria bernama Ranupani, dia sudah mengenal
Damar sejak lama. Dulu sewaktu kecil mereka berdua adalah sahabat sepergaulan.
Selalu bermain dan menginap bersama. Pernah juga mandi bersama, lalu setelah
itu dimarahi oleh ibu Ranu, tetapi malah dijodoh-jodohkan oleh ayahnya. “Ketika
besar nanti semoga kalian berjodoh yaa” kata ayahnya. Ranu sangat ingat dengan
kata-kata itu. Tapi untuk saat ini dia cukup bersabar melihat Damar bersama
kekasihnya, yang sudah dibinanya selama lima tahun. Atau mungkin Ranu ingin
berusaha merebut Damar dari Renny. Sungguh hubungan yang menggelikan.
Manusia-manusia yang dibutakan oleh cinta.
Beberapa orang yang lewat di
sampingku mencolek aku dan dijejalkannya bagian diriku kepada lidah-lidah penuh
liur serta perut yang keroncongan.
Nah, kalau Romy, laki-laki dengan baju
garis-garis hitam atau putih itu, sedang cari-cari perhatian keempat perempuan
yang menurut dia bisa didapatkannya dari pertemuan di pesta ini. Dia sedang
memutar lagu-lagu The Beatles, berharap dari keempat bakal calon kekasihnya itu
ada yang menyukai lagu yang sejenis dengannya. Romy sangat sering
berganti-ganti pasangan. Mungkin sebulan dua kali atau lebih. Dia menganggap
bahwa perempuan tak lain dan tak bukan adalah pelengkap untuk menghangatkan
diri diatas ranjang. Sungguh dia laki-laki yang buas dalam gairah dan haus
dalam rasa penasaran mencoba tubuh-tubuh baru yang diajaknya bergumul di kasur
kenikmatan. Memang, dari segi penampilan dia terlihat biasa saja, tapi ketika
mengobrol dengannya, jangan harap kamu bisa lepas dalam sebuah lingkar percakapan
yang tak berujung. Lalu ketika mulai mabuk dengan segala jenis rupa pujian yang
dilontarkan dari mulut tipis Romy, perempuan pilihannya langsung mau
menghabiskan malam bersamanya ke dalam pelukan paling dalam oleh seorang yang
bernama Romy.
Potong-potonglah diriku lagi, lalu
lumat dan campurkan aku dengan zat asam lambung agar nanti aku keluar kembali
dalam bentuk feses dari perut-perut seorang pembual.
Dua gadis yang selalu bersama itu
bernama Monik dan Ana. Ya, mereka juga menjalin hubungan, namun agak unik bagi
sebagian masyarakat di sini yang menurut mereka, sejatinya sepasang kekasih
haruslah seorang laki-laki dan perempuan, tapi apakah benar rasa cinta kita
terhadap seseorang atau sesuatu dapat dibendung karena pemikiran atau
konstruksi masyarakat semacam itu? Untungnya aku bebas dapat mencintai siapapun
dan apapun. Untuk saat ini aku mencintai garpu yang selalu dipegang oleh
penciptaku itu. Jadi, jika Monik dan Ana saling mencintai satu sama lainnya dan
tidak merugikan orang lain, aku rasa sah-sah saja! Jika ada yang melarang
mereka untuk saling mencintai, maka aku akan menjadi yang paling pertama akan
membelanya! Itupun kalau aku bisa menyampaikannya ya!
Sisa-sisa dari bagian diriku mulai
dingin dan tidak dihiraukan. Mungkin aku akan berlabuh pada tempat sampah dan
dikerumuni lalat-lalat hijau yang berisik itu.
Aku
merasakan ada yang aneh di ruangan ini. Selain tahu tentang mereka, aku juga
bisa membedakan mana yang benar dan yang tidak. Yang ada di pintu dan memakai
celana merah, itu bukanlah manusia pada umumnya. Maksudku dia bukan manusia,
dia adalah arwah yang telah tiba ke pesta ini. Ya, dia ingin ikut merayakan dan
bersenang-senang, tetapi tidak kesampaian karena sebelum sampai disini dia
sudah lebih dahulu dilindas truk ketika mencoba menyalipnya, badannya masuk ke
dalam ban terseret sejauh sepuluh meter, seluruh badannya hancur berceceran
berwarna merah bermandikan darah, hanya kepalanya yang utuh tidak gepeng. Dia
malu untuk masuk ke ruangan lebih dalam, karena telah mengingkari janji pada
pemberi undangan pesta. Tunggu saja di depan pintu, ketika mereka sedang
bersenang-senang kadang lupa dengan orang lain.
Dia belum memakan aku, tapi
bagaimana aku bisa tahu tentang dia? Aku pernah mendapat cerita bahwa
arwah-arwah selalu memberikan pesan kepada selain makhluk hidup, mungkin
begitulah aku bisa melihat kejadian yang dialaminya barusan. Namun, kalian jangan
pernah memakan aku, atau aku akan tahu semua cerita tentangmu, dan aku beberkan
ke penciptaku.
Comments
Post a Comment