Selamat malam untuk pemilik kamar di apartemen Pinewood yang kemungkinan besar adalah seorang perempuan.
Selamat malam untuk pemilik kamar
di apartemen Pinewood yang kemungkinan besar adalah seorang perempuan.
Setiap malam, ketika aku pulang
dari kampus, aku selalu melihat jendela kamarmu, dua lantai sebelum lantai yang
paling atas, ketiga dari paling kiri (jika dari posisiku), dan jendela kamarmu
menghadap ke arah utara. Aku selalu memperhatikan jendelamu, karena setiap
malam tiba, ia berwarna ungu dengan lampu kerlap kerlipnya yang mempesona. Apakah
dirimu juga sama mempesonanya? Apakah dirimu juga sama bersinar dan bahagianya?
Terkadang, aku berpikir, akankah
waktu akan mempersilakan aku untuk melihat wajahmu? Atau akankah kita
dipertemukan dalam tatapan jarak jauh, antara jendela kamarmu dan tempat parkir
motorku? Waktu-waktu itulah yang kutunggu, aku penasaran betul dengan rupa dirimu.
Bagaimanakah dirimu? Apakah kamu
berparas tinggi, putih langsat, rambut terawat, panjang sepunggung dan agak
bergelombang, memakai kaca mata bulat, bibir tebal dan berwarna merah muda,
mata yang tajam dan alis rapi tanpa dilukis, apakah dirimu begitu rupanya?
Bagaimanakah dirimu? Apakah kamu
termasuk orang yang aktif di kampus dan memiliki sahabat yang banyak, pandai
bercakap dan mudah beradaptasi, sering tertawa karena lelucon sederhana, senang
mendengarkan musik jazz dan mencintai diskusi tentang kehidupan, cerdas dan
sangat menghargai orang lain, sederhana dan dermawan, apakah dirimu begitu
sifatnya?
Aku memikirkan hal-hal semacam
itu yang dapat membuatku senang. Kurasa itu baik apabila berkhayal tentang
kesenangan-kesenangan duniawi, yang skenarionya bisa kita atur sedemikian rupa
agar kita sebagai aktor utama selalu mendapat kebahaian dan happy ending. Entah cerita apapun itu,
percintaan, persahabatan, kekayaan, karir, hobi, dan segala macam lainnya.
Di sini, setiap aku pulang ke
kamar kos, aku selalu memikirkan itu, berimajinasi tentang hal itu. Kiranya saat
ini kamu membaca tulisanku dan yakin betul bahwa perempuan yang aku bicarakan
adalah kamu, bolehkah kita saling berkenalan? Hanya untuk saling tahu saja. Agar
ketika aku pulang ke kamar kos, aku tahu bahwa pemilik jendela berwarna ungu
itu adalah milikmu.
Atau jangan-jangan, sebenarnya
kita pernah bertemu? Atau tidak saling sapa dan tidak mengetahuinya. Ataukah jangan-jangan
kamu adalah temanku? Yang selalu bertemu setidaknya seminggu sekali di kampus. Atau
siapakah kamu? Sungguh aku penasaran pada pemilik kamar berjendela berwarna
ungu dengan lampu kerlap-kerlipnya pada malam hari.
23/10/2017
Ch
Comments
Post a Comment