Skip to main content

Evaluasi Jet Roadster


Sebelumnya, boleh dibaca dulu yang ini Sepenggal Catatan Jet Roadster
Kemudian yang ini Trans Java Expedition

Sedikit saya mau singgung evaluasi perihal Jet Roadster ini. Secara keseluruhan, proses ini sangat menarik untuk diikuti. Namun, pastilah ada beberapa kendala selama kegiatan berlangsung, tapi tenang saja karena beberapa kendala tersebut dapat ditangani dengan baik oleh panitia.

Pertama, ketidaktertiban dalam melaksanakan tugas dan masih saja diperbolehkan. Di Quest 1, syarat ketentuan ditulis untuk membuat video durasi 3 menit. Di pikiran saya adalah proses awal seleksi video tersebut adalah dengan durasi waktu. Kalau saya jadi panitia, ngapain buang waktu sama orang yang gabisa baca ketentuan video. Lihat saja, kalo ada video yang di bawah 3 menit, otomatis gugur. Tapi ternyata tidak, banyak video yang berdurasi kurang dari 3 menit, bahkan tidak mendekati 3 menit, berhasil lolos tahap berikutnya. Iri dengki di hati saya bergumam, hmmmm saingan nambah nih hahahhahaha. Yaudah gapapa... Akhirnya di quest berikutnya dijelaskan, video berdurasi KURANG LEBIH 1 menit.

Kedua, proses rekrut yang cepat, antara keuntungan dan kerugian. Untung karena sudah pasti, cepat, dan jelas. Rugi karena, harus membatalkan janji apabila ada pertemuan yang sudah disepakati di waktu yang sama (yaa itumah risiko lah yaa), kasihan orang yang di luar daerah (harus cepat menyesuaikan keadaan), sebagai contoh, ada yang mengeluarkan tiket lebih dari 2jt untuk menuju ke Jkt (karena Quest 3 dimulai di Jakarta), harga tiket itu belum sama baliknya loh. Btw temen saya itu ga lolos akhirnya. Belum lagi kalau harus menginap di hotel dan sebagainya. Jadi, pikirin baik-baik kalau yang mau ikutan yaa. Udah kalian pesimis ajaaa, daripada 4juta abis buat modal awal kerja yang padahal kalian dilirik juga kagak, atau mungkin lebih jahatnya jangan2 ada orang “titipan” yang nendang kemampuan kalian, karena gosipnya BUMN atau Kementrian mah gitu ye. Tapi saya sih ga percaya di Jasamarga begitu, soalnya itu udah jelas banget, transparan, jadi kalo lu ga qualified, yaaa mon maap, lu caw! (EH TAPI INI LEBIH KE RISIKO IKUT PEREKRUTAN SIHHH, BUKAN EVALUASI SIAPA2 KWKWKWKWK, GAPAPE)

Ketiga, di Quest 3, sedikit banyak ada beberapa peserta yang pos Instagram ga sesuai dengan ketentuan. Bikin gatel diri saya. Saya sih bukan iri dengki, cuma kalau peraturannya begitu, ya harus dituruti, yaa kudu. Tapi sekali lagi, keputusan tertinggi ada di tangan Allah dan panitia. Peserta hanya bisa berdoa dan pasrah.

Keempat, banyak terjadi keterlambatan. Sebab, berurusan dengan orang banyak dan tidak bisa ditinggal. Walaupun kita sudah membuat rundown seefesien dan seaman mungkin, pada kenyataannya sulit sekali bisa menyesuaikan waktu. Bersyukur panitia sudah bersiap dengan cadangan rencananya, karena di lapangan, sedikit banyak terjadi perubahan waktu kegiatan. Tapi yaa emang pesertanya juga sih yang bikin ngaret, contohnya, ketika penjualan belum berhasil namun waktu sudah harus berakhir, peserta “nego” dengan timnya sendiri untuk akhirnya ngaret, bahkan di akhir kegiatan (Sby menuju Jkt) ada 3 kelompok yang ngaret sampai mungkin 2 atau 3 jam di rest area.

Kelima, bahayanya bermain di luar. Meski sudah diberi peringatan sebelumnya agar selalu berhati-hati, mematuhi rambu lalu lintas, jangan ngebut-ngebutan, tapi toh kita orang sini, mana seru kalau tidak melanggar peraturan (sebenarnya saya ga suka nih ngomong begini, tapi yaa begitu dah adanya (tapi btw, aku orang yang patuh peraturan dan disiplin (kecuali hal-hal terdesak))). Tapi kita juga dipacu waktu, untuk menyesuaikannya terpaksa harus kebut di jalan. Di akhir perjalanan, bahkan ada yang pecah ban, bahaya sekali bila terjadi kecelakaan bahkan sampai kematian. Bagaimanakah itu bisa terjadi? Dan, apa pencegahan yang bisa dilakukan panitia? Sangat menakutkan karena kita tidak ada tanda tangan kontrak macam2, dan lebih menakutkan lagi kalau kita ada tanda tangan kontrak macam2. Sebaiknya sih ada perjanjian begitu, karena nyawa kita siapa yang nanggungggg...... (ehtapi ini mohon infonya yaa, koreksi bila salah)

Keenam, karena proses rekrut tidak seperti biasanya, dalam Trans Java akhirnya membuat ikatan yang cukup dekat dengan orang-orang baru, termasuk sama observer dan panitia. Jadinya kan baper yaakk kita, berharap bisa masuk kerja di sana, eh tapi ga lolos kan sedih banget yaaak. Yaampun, kemarin w 2 hari sama temen-temen w, satu mobil bareng, bobo bareng, ngerjain tugas bareng, makan bareng, JUALAN BARENG, main games bareng. Yaahhh sedih aja gitu, mengingat umur segini udah berkurang temen2 deketnya.... huhuhuh bye.
.
Mungkin baru segitu yang bisa saya tuliskan, bila ada salah kata dan pemilihan diksi, boleh dikoreksi. Mohon maaf juga kepada semuanya kalau saya ada salah. Dan terakhir, terima kasih kepada semua rekan yang sudah membantu dan mendukung saya dalam proses ini.

Kemarin (14/04/19) saya mendapat 3 kabar sedih. Pertama, ternyata saya tidak bisa lanjut ke tahap berikutnya di Jasamarga, kedua, ujian Delf saya hancur sekali, saya optimis saya gagal. Beres ujian saya bengong dan males sejadi-jadinya. Ketiga, malamnya saya ditelpon Chindy.

Yaudah, hehe kita masing-masing pernah merasakan titik bawah dalam diri kita, pernah merasakan kesedihan yang mendalam, pernah merasakan kehancuran, namun yang harus tetap dilakukan adalah terus semangat dan terus hidup. Mari berbahagia! Kita yang seangkatan sedang diuji, untuk memperkuat pikiran dan hati, kalau gagal mari bangkit lagi, jangan menyerah pada depresi, setelah ini, kita akan lebih kuat dan lebih mandiri. YOOOKKKKKKK MANDI!!!!!!!

Saran
Ape yeees? Klasik sihhh, semoga bisa lebih baik lagi dan terus semenarik ini dalam perekrutan karyawan, karena zaman telah berubah perlahan-lahan, maka buatlah inovasi baru dalam proses rekrutmen karyawan. Keren!!! (apaan keren2 aje). Lalu ini deh, mungkin hmmm apa yaaa, hmmm have no idea. Nanti diupdate kalau sudah ada pikiran.

Harapan
Semoga tahun berikutnya ada lagi, saya bisa daftar, dan bisa diterima kerja. Amin. Meskipun w masih belum tahu hubungan Ilmu Budaya sama industri jalan tol apaan. Yaudah buat yang baca, doain saya jadi Dirut Jasamarga
.
.
Kalau ada yang mau tanya-tanya sesuatu, bisa kontak saya di sini atau media sosial saya lainnya yang telah saya cantumkan tersebut. Manggaaaaaaaaa.

Comments