Mungkin ini bakal jadi catatan
panjang (saya pisah 3 bagian). Kalau malas baca karena siapa juga saya si kamu
mau baca berlama-lama, lebih baik ditinggal saja. Mayoritas isi dalam tulisan
ini adalah catatan pribadi mengenai pengalaman baru perekrutan kerja.
Kemarin adalah hari spesial saya.
Karena banyak sekali kegagalan yang saya terima. Membuat posisi diri saya
berada paling bawah dari tanah-tanah kuburan yang baru digali. Sebenernya ga
banyak-banyak juga sih kalau dilihat dari atas. Tulisan ini juga tidak
bermaksud untuk membagus-baguskan atau menjelek-jelekkan instansi terkait
ataupan diri perorangan. Karena yang benar-benar jelek adalah diri saya sendiri
dan Dajjal laknatullah.
Jadi, kemarin subuh (tanggal 13
Maret), saya baru selesai mengikuti proses seleksi tahap 3 dari Jasa Marga. Kok
bisa sampai subuh? Bukan hanya sampai subuh, tapi sampai 48 jam. Karena saya
mulai berangkat ke tempat tujuan dari 2 hari sebelumnya. Nama proses
rekrutmennya adalah Jasamarga Jet Roadster (link). Nama Roadster terinspirasi dari
tipe mobil sport yang menyimbolkan agility,
attractiveness, dan confidence,
diharapkan para kandidat bisa memiliki semangat tersebut. Selain itu, para
peserta juga diajak untuk menanamkan tata nilai Jasamarga di dirinya, ada 4
nilai bernama APIC, yaitu Agility,
Professionalism, Integrity, Costumer Focus. Nantinya, apabila lolos semua
tahapan, akan mendapatkan posisi Management Trainee. Perlu diapresiasi bahwa
perekrutan Jasamarga kali ini memiliki inovasi baru, unik, dan menarik. Seperti
bukan perekrutan pada umumnya. Maka peta pesertanya juga sedikit berbeda, tidak
kaku dan cepat beradaptasi.
Quest 1
Mengetahui Jasamarga sedang
membuka lowongan pekerjaan sebagai Management
Trainee, untuk semua jurusan S1, dan dengan syarat yang saya kuasai
(membuat video), akhirnya saya memutuskan untuk ikut. Di saat yang bersamaan,
saya juga sedang belajar untuk mengikuti ujian Delf B2 (bagian ini akan keluar
di akhir cerita), namun tetap saya gerus, usaha, berdoa, barangkali di sinilah
jodoh saya. Karena terbilang sangat cepat, bayangkan, membuat konten video
berdurasi 3 menit dengan memilih salah satu dari tiga macam tema (safety
driving, eco-friendly, information) hanya dengan waktu 4 hari. Hmmm
ga cepet2 juga sihh ya-_-. Gamau ambil pusing dengan bertele-tele mencari tema
dan segala teori perfilman. Saya langsung ambil kertas dan buat storyline.
Sebelumnya, saya observasi dahulu bagaimanakah orang-orang membuat video
tersebut dan hampir rata-rata sama. Saya tidak mau seperti mereka, karena saya
tau saya goblok, maka saya harus muncul ke permukaan. Jadilah saya bikin yang
seperti ini.
Dengan efek ala-ala VHS, nyari
tutorial sana sini, dan buka aplikasi edit video yang lumanyun, saya mau coba
membuat konten saya sebagai “trademark”
diri saya. Biar diinget gitu lohhhhh. SEENGGAKNYA
KALO GA LULUS JADI MANAGEMENT TRAINEE, BISA LOLOS PERGI KE SHANGHAI UNTUK NONTON
GRANDPRIX! Walaupun keadaan waktu yang mepet, tetap harus fokus dan bagus
dalam mengerjakan tugas. Yaudah sekarang bismillah.
Hari pengumuman tiba, saya kaget
tapi tidak kaget. Gimana coba? Pasalnya, pas saya scroll di abjad huruf C, kok ga ada nama saya. Yaudahlah yaaa.
Pasrah. Sambil ngepoin “orang-orang seperti apa sih yang lolos”, sedikit di
hati saya ada “oh, yang begitu? Oq”, saya buka lagi laman pengumuman, scroll
lagi di huruf C, kirain udah ada nama saya, ternyata ga ada. Saya ketawa, haha.
Abis itu iseng pencet ctrl+F, ketik nama saya, eh muncul. Yaa lulus. Wkwkwk,
seneng dikit. Alhamdulillah, lanjut....
Nb: mau julid dikit ah, di Quest 1 kan banyak yaaa yang ga lolos,
lebih dari setengahnya. Terus ada tuh beberapa orang yang komen dan komplain ke
ig, iseng ah buka-bukain, banyak bikin ketawa. Wah ada nama jendral nih komen.
Dia komen begini intinya “kok saya ga lolos? Viewers yutub saya 0, jangan2 sama
panitia ga diliat ya? Transparasinya gimana ini?” gitu lah yaaa... Saya gamau copy paste langsung ah, takut ketauan.
Terus saya gatel, saya garuk deh. Ga deng.... Saya buka tuh profil doi, ada 1
video dia ikut perekrutan instansi lain, EBUSET, kaga ade niat-niatnye, bikin
video sambil tiduran, pake kaos, muka bantal, ngomong seblay. Wkwk, gue ketawa
aje. Yahhh, itu sudah terjawab lah kenapa tidak lolos.
Quest 2
Kata panitia, ada sekitar 1400an
video Quest 1 yang diterima. Wuaawww!
Kemudian, calon kandidat disaring lagi menjadi 600 kandidat terbaik. Quest 2 tidak terlalu berbeda dari Quest 1. Sekarang adalah membuat video
yang menjelaskan kenapa anda adalah best
candidate for Jet Roadster berdurasi lebih kurang 1 menit dengan
menggunakan bahasa Inggris. Saya dibantu penataan bahasa Inggris yang sesuai oleh saudari saya di BH alias Nunski . Pengumuman kelolosan Quest 1 pukul 10 malam, deadline video Quest 2 pukul 4 sore. Oke sip. Ini adalah waktu yang cepat, harus
dipaksa berpikir dan bergerak cepat. Saya suka yang cepat-cepat, asal jangan
keluar cepat. Saya buat video yang mirip-mirip kayak kemarin juga. Di pembuatan
video ini saya lebih capek, karena harus “petakilan” di pagi hari. Proses editing lebih cepat karena durasi video
yang lebih pendek dan sudah mengetahui alur apa-apa saja yang harus dimulai
atau diedit lebih dulu. Blablabla, upload jam 3 sore. Bismillah. Inilah jadinya ini.
Dari quest 2 ini, saya juga rajin
membuka video pesaing. Bagus, kreatif-kreatif, ada yang bikin video nyanyi tapi
gatau nada dari lagunya Via Vallen – Selow (WOIII BUKAN VIA VALLEN ITU YANG BIKIN!!!
DIA CUMA TUKANG COVER AJE). Ada orang yang saya tunggu-tunggu untuk upload
videonya (karena di quest sebelumnya, dia rajin komen2 di video orang lain dan
minta dukungan juga), tapi baru upload jam 6 sore. Yha, mon maap deadlinenya udah kelar. Ada juga yang
bikin di sawah, di garasi, di mana-mana dah, sekreatifnye aje. Bebas!
Pada quest 2 ini, saya sih lagi
ngebayangin para panitia menyortir kandidat menjadi 100 orang. Pasti pada ngakak
terus kayak yeeuu apaansi, bahasa inggris lu ancur begitu, yeeuu ini apaan
lagiiii, INI APA WOIIIIII, GUYSSSS LIAT SINI DEH WKKWKWKWKWKWKKW. Ya itu di
bayangan saya saja yes. Aslinya mah mungkin....
Nah dari 600 orang, hanya 100
peserta terbaik yang bisa lanjut ke Quest
3. Alhamdulillah saya lanjut ke Quest
3, kayak ga percaya, tapi di hati kecil saya berteriak “hehe, harus lolos dong
saya, udah effort, awas aja kalo
engga.” Doa makin kenceng, minta dukungan juga, mudah-mudahan lancar.
Quest 3
Annwijzing. Mungkin bahasa
lainnya adalah briefing day atau preparation day. Pada hari itu, kita dijelaskan
untuk besok harus bagaimana-bagaimana saja. Saat di sini, sudah ada beberapa
kandidat yang mengundurkan diri, saya pikir pesaing akan berkurang, o tidak, ternyata
panitia masih punya stok cadangan untuk terus memenuhi kuota 100 orang. Di
sinilah saya kaget. Wow. Ternyata ada cadangannya. Lumayan.
Hari pertama kami semua berseratus
bertemu, seperti pada umumnya, pengenalan segala macam, dan mengobrol banyak. Sekumpul
dengan orang-orang ambisius, bertalenta, lebih hebat, lebih caper, lebih-lebih
dah. Saya kalau sedang berada di keramaian seperti itu lebih senang observasi
orang-orang ketimbang ikut ngobrol glorifikasi pengalaman dan pendidikan. Lebih
seneng ngomongin orang di pikiran saya sendiri. Kemudian, ada satu orang yang
menarik perhatian panitia, dia bernama Ipul asal Surabaya, dengan nama id
Youtube Ipul Daratista (sebelumnya saya juga sudah ngepoin dia yang ternyata
sudah sering nge-MC), dia ditarik untuk nge-MC sebentar, seperti yang kuduga,
MC pada umumnya yang lucu, seru, atraktif, ngomong lancar dan mampu menguasai
audiens.
Lanjut main games sedikit, di sini hampir saja saya satu kelompok dengan bocah
bagong yang narik-narik badan saya sebagai pemuas nafsu kekuasaan dia, buset
otoriter banget dah, caper juga wkwk. Gue kan males. Akhirnya pas putaran games terakhir, saya ditarik oleh si Hasyim
ganteng, dan jadilah saya berkelompok dengan Hasyim, Syafira, dan Farah.
Awal-awal ketemu, alhamdulillah orang jabodetabek semua, seru-seru dan rame
banget, kaga norak, kaga alay. Malah si Hasyim itu selebgram, ampun dah. Saya
yang kebanting jadinya.
Lanjut, diminta untuk membuat
yel-yel (yang saya pikir akan dipresentasikan saat kita kumpul nanti, eh
ternyata untuk ngisi waktu aja kok, wkwk), berikutnya kami makan siang nasi
padang Sederhana dengan harga mewah. Alhamdulillah. Ternyata kelompok terakhir
ini adalah kelompok perjalanan besok, lagi-lagi alhamdulillah. Jadi briefingnya
adalah besok kita akan melakukan perjalanan jauh dari Jkt-Sby dan Sby-Jkt
melalui jalan tol Trans Java. Kita
diberikan uang 5 juta sekian, 200 untuk bensin awal, 150 untuk e-money awal untuk masuk tol. Uang
sisanya? Kita belanjakan untuk nanti dijual di jalan tol. Belanja apa? Bebas!
Bisa makanan ataupun barang. Banyak sekali pertanyaan yang berputar-putar di
kepala saya, dari yang biasa saja, strategis, optimis, sampai oportunis. Lebih
baik pikiran itu tidak dikeluarkan di sini, hehe. Belanjalah kita di Lotte
grosir. Pikiran ini deh yang saya keluarkan: kalo ada pikiran beli barang
banyak, pikirin juga cara jual barangnya.
Brat bret brat bret, kelar sudah berbelanja,
kembali ke kantor pusat. Menaruh barang, list barang, mengumpulkan bukti struk,
dan sebagainya. Kelar jam 9 malam, kami kembali pulang. Siap-siap untuk besok
jalan jauh di dalam mobil dengan barang bawaan yang banyak.
.
Sis/gan, mau nanya dongs. Kemarin pas jet roadster jasamarga pengumumannya di situs resmi atau via email? Soalnya yang #nextroadsterjasamarga2019 katanya pengumumannya hari ini, tapi di situs resmi juga belum ada info lanjutan.
ReplyDeleteUntuk yg terbaru saya belum tahu ya, karena beda lagi dgn yg ini, tapi kemungkinan besar melalui situs webnya, jadi bisa lakukan pengecekan secara berkala saja :)
Deletemohon maaf saya izin bertanya, untuk jetroadster 2019 lalu itu kuotanya berapa orang ya yang diterima? terimakasih.
ReplyDelete