Dari halaman rumah kupijit tombol
starter supra X 125 supaya mesin motor menyala dan siap menerima perintah.
Kusiapkan satu helm lagi untuk jaga-jaga apabila di tengah jalan kepalaku
hilang. Sekiranya mesin sudah panas, motor kubawa keluar lalu kututup pintu. Lurus
ke jalan sempit melewati jembatan yang kalinya akan meluap apabila hujan 2 jam
saja, jalan agak menanjak dan harus bilang permisi ketika bertemu manusia lain,
berbelok lalu menuju jalan utama.
Masih mengikuti jalan hingga
mentok pertigaan, di sebelah kiri ada gedung baru Ruangguru tempat si Asep
kerja di posisi IT, lurusss terus dan sedikit berkelok seperti ular kelaparan,
melewati RSUD Tebet yang dulunya Puskesmas tempat aku langganan bolak-balik
periksa gigi. Lewati pom bensin yang katanya curang, lanjut hingga bertemu
patung Pancoran. Seperti lawakan bapak-bapak, kalau malem patungnya turun
karena capek atau ganti shift. Heittt belok ke kanan biasanya ada polisi ona
ono, selalu macet karena/tanpa pembangunan, entah nanti jalanan di Jakarta
hanya milik pengendara mobil atau semua masyarakat, melihat saban hari dibuat
jalan layang terus.
Jangan terlewat sampai ke gedung
DPR, cukup belok di Tandean dan naik flyover. Aku selalu penasaran ingin
mencoba jalanan Transjakarta yang tingginya ada mungkin 6 lantai. Suatu saat
aku coba masuk ke bus itu untuk melihat lihat Jakarta dari ketinggian. Lalu,
jangan juga belok ke Kemang, belum cukup uang untuk senang-senang. Masih ikuti
jalan, jika ketemu lampu merah, salam dan belok ke kiri. Meskipun dulu kalau ke
kiri akan dipenjara atau dibunuh, tapi sekarang harus diikuti apabila tidak
ingin nyasar. Tapi sayang tidak kita lewati tempat baru nan gaul untuk
nongkrong, yaitu M Blok.
Lanjut ke jalanan di mana
orang-orang kaya bertengger, jalanan sempit mobil makin banyak. Lurus terus,
nanti ketemu lagi jalan layang buat belok ke kiri. Nah yang ini juga jangan
sampai kegocek, harus mau puter balik lalu langsung ambil kiri lagi. Kenapa sih
demen banget ke kiri? Tunggu sebentar, setelah melewati rumah-rumah mahal dan
bagus, mobil-mobil mewah yang belum tentu mereka yang bayar pajak, dan penjaga
yang siap dengan senjata, kita akan ambil kanan, tangan yang disukai Tuhan.
Bak melihat keluar dari jendela hotel,
kita kembali ke luar menemui hunian kaum bawah. Itu mentok, tidak boleh lurus
apalagi ke kanan, terpaksa banting stir ke kiri. 2 tahun lalu tengah jalan itu
masih beton tak berfungsi, sekarang menjadi penyangga jalanan bus. Tetap di posisi
kanan agar tidak melewati jalan rusak di lajur kiri. Di lampu merah bisa
melihat Richeese Factory, jangan mampir, nanti jadi lama. Lebih baik ke kanan
lalu lurus terus ke Haji Nawi, ketemu lagi jalanan sempit tanpa trotoar tapi
mobil luber. Tetap ikuti hingga bertemu perempatan PIM. Dulunya mal itu tempat
anak gaul Jakarta hangout. Aku sih hampir ga pernah. Maklum anak STM.
Nyebrang, gojlak gajluk, lewat
gedung Intercontinental, masuk jalanan komplek yang polisi tidurnya ada ribuan,
nanti belok kanan ke rumah Ahmad Dhani. Kemudian bertemu perbatasan yang seperti
melihat antara si kaya dan si miskin. Lalu ketemu jalan utama lagi, belok kiri
ettt abis itu belok kanan lagi. Pasti selalu ada Pak Ogah. Kalau setiap 2 menit
dia mendapatkan seribu, berarti dalam satu jam bisa dapat 30 ribu, 5 jam dapat
150 ribu, lumayan buat beli ciu.
Kalau pakai mobil terus masuk
jalanan situ, malesin banget. Karena ngantri dan sempit. Lebih baik motor,
turunan, banyak rumah dijual, lewatin jembatan, ketemu mesjid di kiri, tapi aku
pilih ke kanan, masuk terowongan, langsung hoppp tanjakan sambil belok ke kiri
nabrak jeglukan. Ini jalan tikus yang kita bisa lihat orang-orang di sana kalau
siang pada bengong. Jangan kita gangguin, jalan terus meskipun shockbreaker
udah bete. Oh iya, di sebelah kiri ada rumah dengan halaman luas yang mungkin
bisa dipakai persami. Sabar, gausah kepingin kemping tiba-tiba.
Bwahhh, keluar ketemu jalan raya
lagi, ada Factory Outlet, SPBU, tempat cuci mobil. Lampu merah selesai harus
ambil kanan, kalau lurus mah balik lagi. Dari sini tinggal lurussss aja sampe
Wiranto jadi presiden. Kiranya apa saja yang dilewati?
Mari kita sebutkan satu persatu,
Blenger Burger, Kedai Kopi Kani, Indomaret, Ayam Goreng Pak Gembus, Warung
Steak & Shake, Alfamart, Spesial Sambal, Bintaro Plaza, Mesjid Bintaro,
Indomaret lagi, STAN, Martabak Orins, Alfamart lagi, Kebab Baba Rafi, toko kue
Clairmont, Holland Bakery, Hari Hari Swalayan, kalau ke sonoan lagi ada BXC,
The Body Shop Indonesia, BTC, Pasar Modern, Giant, toko jual bahan kue, Pom
Bensin self service, Burger King, Mc Donalds, Tempat Kopi di Rooftop, Alfamart
lagi, gerobak Takoyaki, PHX Bintaro, Kedai Kopi Kani, Janji Jiwa, Nasi Uduk Pak
John, Apotik K24, PSY Steamboat, Indomaret lagi, Kopi Praja kalau
lurus, kan kita belok, martabak malem2, seblak, Soto Ayam atau pecel, Alfamart
lagi dengan atm BNI, petshop, Indomaret lagi, Komplek Villa atau Komplek Puri
gitu, Mesjid Al Muawanah, lalu belok ke sana. Jalan terus hingga ada yang
menjemput di depan rumah.
Aku tersenyum.
0pernacondo Sarah Smith https://marketplace.visualstudio.com/items?itemName=9consconporto.Descargar-The-Jackbox-Party-Pack-gratuita
ReplyDeletepaifurnailen
Amebulcars_mi-1978 Susan Ortega Download crack
ReplyDeletebapcompmondse
neuducerbu_Kansas City Karen Rogers download
ReplyDeleteclick here
click
link
perbenonovs
NicemMprob_wo-1981 Jodi Wells That
ReplyDeleteThis is there
get
quinisympri
nasviopyu Gregory Hill Youtube Downloader HD 4.4.2
ReplyDeleteJetBrains Rider 2022.2
Glary Utilities
Avast Premium Security 2022 22.7.6025
berklonlocom
ApistcuWre_ru Maria Pothuru KMSAuto Lite Portable 1.6.6
ReplyDeleteStartIsBack++ 3.5.1
FoneLab iPhone Data Recovery 10.3.62
FanControl v124
skuziderti