Pertama. Sekarang ingatanku sudah mereda, setelah semalam aku ingat sekali tentangmu, mungkin hanya seperempat yang dapat kuingat, tapi inti dari keseluruhan cerita itu adalah, aku menggenggam tanganmu, hangat dan halus, kedua tangan kita saling berpelukan, bahkan terkesan tak ingin melepaskkan. Entah kenapa aku begitu bahagia mengetahui bahwa masing-masing dari diri kita berharap tidak ingin melepaskan. Kita berjalan menyusuri pinggiran kota, tangan kita masih menempel, tidak melemah. Terkadang aku yang membawamu, terkadang kamu yang membawaku. Tapi dari kita tidak ada yang merasa bahwa sedang digiring ke suatu jalan yang salah. Dan setelah berjalan cukup lama, kita berhenti, saling pandang dan berhadapan.
Diciptakan untuk secepat-cepatnya dilupakan...