C E H A

Untuk RAC (Republik Amerika Celatan) Aku punya puisi. Tapi aneh dan tidak romantis. Terima aja ya.

Kira-kira udah 3 bulan gue belom nambah tulisan di blog ini. Faktor apa saja yang membuat gue demikian? Karena gue sibuk dan sulitnya mendapatkan kesempatan untuk internetan. Sekarang gue di Jatinangor. Mudah-mudahan kalian tidak tau tempat yang seharusnya nyaman dan tenang ini dahulunya. Pokoknya sekarang-sekarang ini atau sampai tahun keberapa, gue masih rada sibuk dengan kegiatan di kampus, ukm, dan ppm.

(Ini sebenernya udah gue buat dari tanggal 30 Juni. Kalo lo bilang gue plagiat atau ngikutin acara The Comment yang main #mynameis berarti lo bego. Dari tahun 2010 itu udah dimainin sama @WOWKonyol  sooo, jangan dibaca yak. Dan disini, nama2nya gue buat sendiri…) Jadi ada acara seminar di daerah San Marino, tepatnya di Paguyuban, Sidoarjo. Percakapan banyak mulai terjadi ketika pembicara dan narasumber naik keatas atap. Mereka kesal karena tidak dikasih konsumsi oleh seksi peralatan. Diatas atap, pembicara mulai memperkenalkan dirinya kepada peserta seminar dibawah sana.

Waktu itu di sekolah gue ada pensi. 11 Mei deh kalo bener. Ditengah acara ada satu band yang ngaretttt, dipanggil-panggil ga naik keatas panggung. Kalo gasalah nama bandnya “TANPA NAMA” dari Cengkareng (kalo gasalah seinget gue gitu)

Malam ini, jam ini, menit ini… Aku di depan cermin, aku rapat dengan diriku

P elacur! Dasar brengsek Apa-apaan kau ini Setiap malam coba merayu Tanpa pakaian Membuat ku nafsu

Malam itu, gue ada acara premier film refrain. Film tentang cinta-cintaan. Gue bertiga ke sana sama temen gue. Pukul 9malam kita semua baru masuk kedalam bioskop dan bersiap untuk menonton. Gue masuk dengan mencari-cari tempat yang nyaman untuk menonton. Gue pun memilih tempat duduk ditengah dekat dengan tangga. Tanpa gue sadari ternyata gue berada di samping sang tokoh utama kedua, yaitu Mikha Tambayong. Dan terjadilah percakapan seperti ini.